Simalungun,infoindependen.com -Kasus pencabulan yang diduga dilakukan seorang oknum kepala disalah satu Sekolah Dasar Negeri, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, terus mencuat.
Disebut oknum kepala sekolah yang berinisial AM itu telah dipanggil penyidik di Unit Pelayanan Perempuan Anak (UPPA), Sat Resrkim Polres Simalungun. Guna untuk mendalami kasus ini dan mengumpulkan barang bukti yang digunakan pelaku untuk mengimingi korban.
Menurut seorang sumber yang namanya tak mau di tulis mengatakan bahwa pemberitaan kasus ini sudah beredar luas. Dimana dugaan pencabulan anak siswa SD kelas Vl di Kecamatan Tanah Jawa terus beredar,dan mereka sudah bawa pihak kepolisian pada hari Sabtu lalu (23/01/2021) guna untuk pemeriksaan.sebut sumber pada Senin 25/01/2021 pukul 11:00 wib.
Meski begitu, sumber tersebut mengaku tidak mengetahui apakah oknum kepala sekolah dan warga yang diperiksa sudah dipulangkan
Sementara itu, terkait keberadaan korban, ia mengatakan bahwa remaja perempuan berusia 13 tahun yang diduga telah dicabuli oknum kepala sekolah sudah tidak lagi tinggal bersama neneknya.
“Mereka masih di rumahnya mamak (ibu) korban,” sebutnya.
Terpisah, Kapolsekta Tanah Jawa Kompol Selamat Manalu membenarkan pihaknya telah mendapat informasi dugaan pencabulan yang dilakukan oknum kepala SD seorang terhadap seorang siswinya.
“Informasi itu kami teruskan ke Polres. Kerena itu, merupakan tugas UPPA. Maka kita tetap kasih masukan ke UPPA, karena kami (Polsek-red) tidak menangani UPPA,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, oknum kepala salah satu SD Negeri di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun diduga telah melakukan tindakan pelecehan seksual siswsinya yang saat ini duduk kelas VI.
Sosok AM, yang selama ini cukup menjadi panutan di desa itu diduga telah berkali-kali melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut terhadap siswinya yang masih berusia 13 tahun.
“Katanya korban dirayu dengan iming-iming uang dan nilai yang bagus. Kemudian dia dipeluk, diraba dan dicium bibirnya oleh oknum kepala sekolah itu. Kejadiannya sudah berulang-ulang sekitar setahun lalu dan baru kali ini ketahuan,” ungkap sumber.
Mirisnya, sang nenek kemudian disebut bersedia ‘berdamai’ dengan oknum kepala sekolah tersebut asal mendapatkan imbalan sejumlah uang yang dimintanya.
Kasus itu kini membuat warga setempat yang putrinya juga bersekolah di tempat yang sama. Warga yang khawatir perbuatan itu terulang lagi kemudian meminta agar sang oknum Kepsek tidak lagi tinggal di desa tersebut.
(Open.s)