Sulut, infoindependen.com – Wakil Sekretaris DPW Partai Nasdem Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Christian Yokung mewakili Partai Nasdem yang Menanggapi tentang Aliansi Anti Korupsi yang berorasi di depan kantor Nasdem, pada hari, Jumat (28/08/2020).
“Kami telah menelusuri dan menanyakan kepada saksi-saksi di lapangan, bahwa orasi ini berlangsung pagi hari dan orasi ini tidak lebih dari 1 jam,” ungkap Christian.
Christian mengatakan, secara pribadi, bahwa di kantor kami partai Nasdem pada hari itu tutup dan tidak ada seorangpun dikantor, jadi menurut kami aksi ini salah waktunya,” papar Christian.
Karena itu, aksi ini tidak mendapat respon dan feedback dari Partai Nasdem waktu itu. Diluar alasan itu, aksi ini menurut kami adalah aksi yang illegal, karena tidak ada pemberitahuan atau surat izin dari Kepolisian dan dan Pemerintah setempat yang ditujukan ke kantor kami.
Karena, saya pun berasal dari Organisasi Masyarakat dan Asosiasi, jadi saya paham betul bagaimana prosedural dalam melakukan aksi dan demo yang legal,” terangnya.
“Hal ini tidak ada responsif dari Partai Nasdem pada waktu itu dan ini kami anggap adalah hal yang illegal, karena tidak ada izin dari Polda, Polresta atau dari Pemerintahan setempat yang menuju ke kantor partai, bahwa ada kegiatan aksi demo,” kata Christian.
“Saya pun mengkritisi hal ini, karena saya pun berasal dari Organisasi dan Asosiasi jadi saya paham betul bagaimana prosedural dalam melakukan aksi dan demo. Seharusnya organisasi tersebut harus mengikuti prosedur yang ada secara Hukum. Tapi kejadian aksi kemarin yang terjadi di kantor kami itu terlihat seperti amatiran dan abal-abal,” jelas Christian.
Christian mengatakan, bahwa aksi itu kelihatan seperti tunggangan atau sabotase, karena tidak dilakukan secara terbuka tetapi terlihat secara diam-diam, terencana dan terburu-buru secara cepat tanpa ada pemberitahuan kepada kami, serta di aksi tersebut tidak ada orasi jelas di lapangan, hanya dilakukan pengambilan dokumentasi untuk menjatuhkan pihak tertentu,” ungkapnya.
“Oleh karna itu, kami mengecam dan mempertanyakan kembali aksi yang kemarin itu dan kami lewat badan hokum, akan menelusuri terus keganjilan di aksi kemarin, karena telah melanggar hak privasi area kami, dan dengan itu juga kami sudah berkoordinasi mengecek di instansi terkait, serta Kepolisian, karena hingga sampai saat ini tidak ada izin yang masuk di kantor kami.” imbuhnya.
Dan ini akan jadi pertanyaan besar, itu tunggangan ataukah hanya sabotase sepihak yang menurut kami sangat tidak profesional.
Christian sangat menyayangkan ditengah giatnya anjuran Pilkada Damai dari Pemerintah dan semua instansi malah ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi untuk mengacaukan atau mengganggu stabilitas Pilkada dan mencederai politik di Sulawesi-Utara,” akhirinya. (Atira)