
Medan, infoindependen.com – Harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang ramadhan tahun ini masih diperdagangkan stabil bahkan dengan kecenderungan turun. Harga cabai saat ini dijual dikisaran Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per Kg. Daging ayam terpuruk dikisaran Rp15 ribu hingga 20 ribu per Kg nya.
Harga telur ayam juga turun dikisaran Rp21 ribu per Kg. Sementara bawang merah dan bawang putih naik di harga Rp37 ribu dan Rp40 ribu per Kg nya. Dan gula pasir mahal di kisaran 18 ribuan per Kg.
“Sejauh ini, sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat masih cukup terkendali,” ucap Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Gunawan Benjamin, kepada wartawan Selasa, (7/4/2020) di Medan.
Dikatakan, meskipun kondisi harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat relative terkendali, namun fluktuasinya terbilang sangat lebar dan bergerak tanpa ada kepastian harga yang jelas. Kondisi harga bergerak liar dikarenakan aktifitas masyarakat yang terganggu dengan penyebaran covid 19 tersebut.
Namun situasi covid 19 ini akan lebih banyak mempengaruhi aktifitas masyarakat selama ramadhan. Diyakini antusias belanja masyarakat selama ramadhan tidak akan sebaik seperti tahun lalu. “Tekanan ekonomi dari penyebaran covid 19 ini akan sangat terasa. Untuk itu pemerintah harus fokus menekan harga bawang dan gula yang tebilang masih mahal ini,” ujar Benjamin.
Dijelaskan dosen ekonomi UINSU dan UISU ini, ramadhan tahun ini akan dibayangi oleh tekanan daya beli masyarakat, seiring banyaknya lapangan kerja yang hilang akibat merebaknya covid 19. Masyarakat sebaiknya bijak dalam berbelanja selama ramdhan tahun ini. Jangan sampai ramadhan yang kondisi ekonominya tidak sebaik tahun lalu mengganggu aktifitas ibadah masyarakat.
Pemerintah harus sering-sering melakukan operasi pasar selama ramadhan, termasuk insfeksi terhadap harga kebutuhan masyarakat. Stimulus yang digelontorkan pemerintah harusnya tepat sasaran.
“Bantuan kepada keluarga miskin harus sampai di tempat. Ramadhan tahun ini tantangannya jauh lebih besar dan lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Daya beli masyarakat yang terpuruk menjadi salah satu masalah mendasar ditambah dengan penyebaran corona yang akan memicu keprihatinan di tengah masyarakat,” jelas Benjamin.(Esal).