Menu

Mode Gelap
Sistem OSS Error, Pelaku Usaha di Purwakarta Bingung dan Kesal Sidak Komisi III DPRD Purwakarta Hanya Seremonial, PT. Assa Paper Tidak Penuhi Tata Kelola Lingkungan Polri Dalami Dugaan Terpapar Paham Tertentu di Balik Kasus Ledakan SMAN 72 Kapolri Listyo Sigit Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 di RSI Cempaka Putih Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Wafat UD Palemta Desa Barung Kersap Diduga Jual Pupuk Subsidi Diatas HET. Dimana Kehadiran Negara bagi Rakyatnya?

NASIONAL

BPS Mencatat Sumut Mengalami Deflasi 0,29 Persen

badge-check


					Ket. Foto :
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi memaparkan perkembangan perekonomian secara live streaming di channel youtube BPS, Senin (4/5/2020).(ist) Perbesar

Ket. Foto : Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi memaparkan perkembangan perekonomian secara live streaming di channel youtube BPS, Senin (4/5/2020).(ist)

Medan, infoindependen.com – Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS Sumut) mencatat, empat kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Sumatera Utara (Sumut) mengalami deflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,66 persen, Pematangsiantar sebesar 0,40 persen, Medan sebesar 0,28 persen dan Gunung Sitoli sebesar 0,71 persen, sedangkan Padangsidimpuan inflasi 0,04 persen. Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada April 2020 deflasi 0,29 persen.

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi menjelaskan hal tersebut dalam paparan Perkembangan Perekonomian secara live streaming di channel youtube BPS, Senin (4/5/2020).

Di bulan April 2020, menurut Syech Suhaimi, Medan tercatat deflasi 0,28 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,89 pada Maret 2020 menjadi 102,60 pada April 2020. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,80 persen; kelompok transportasi sebesar 0,19 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,82 persen.

“Kelompok yang mengalami inflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,43 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,61 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,64 persen. Sementara kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks,” jelas Suhaimi.

Dikatakan, komoditas utama penyumbang deflasi selama April 2020 di Medan, antara lain cabai merah, ikan dencis, daging ayam ras, biaya pulsa ponsel, cabai rawit, minyak goreng, dan air kemasan.

“Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 20 kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah di Banda Aceh sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 104,28,” sebutnya.

Sedangkan, dari 90 kota yang diamati Indeks Harga Konsumen (IHK), 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. “Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 103,16 dan terendah di Cirebon, Depok, dan Balikpapan sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 102,74; 105,84; dan 103,27,” ujarnya.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah di Bogor dan Semarang sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,93 dan 104,86. (Esal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polri Dalami Dugaan Terpapar Paham Tertentu di Balik Kasus Ledakan SMAN 72

8 November 2025 - 20:20 WIB

Kapolri Listyo Sigit Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72 di RSI Cempaka Putih

8 November 2025 - 20:16 WIB

Terjadi Ledakan Di Masjid SMAN 72 Jakarta Utara

7 November 2025 - 17:34 WIB

JAM Intel Kejagung RI Gelar Rencana Aksi Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang

7 November 2025 - 17:25 WIB

Presiden Prabowo Perintahkan Eksekusi Cepat Proyek Hilirisasi

7 November 2025 - 17:12 WIB

Trending di NASIONAL