Menu

Mode Gelap
Kejagung RI Periksa 6 Orang Saksi Perkara Minyak mentah Pertamina, 2 Diantaranya Mantan Direksi PT KPI Polda Metro Jaya: Kebebasan Berpendapat Dijamin, namun Perusuh di Pidana Pemerintah Siapkan Delapan Program Akselerasi Pembangunan Tahun 2025 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Purwakarta Naik Signifikan, Capai 500 Persen Ratusan Jitu Dana Desa untuk Pengolahan Peternakan dan Pengadaan Hewan Diduga Fiktif Meski Disegel Satgas PKH, KUD Delima Sakti Masih Memanen TBS Di Kawasan Hutan

NASIONAL

BPS Mencatat Sumut Mengalami Deflasi 0,29 Persen

badge-check


					Ket. Foto :
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi memaparkan perkembangan perekonomian secara live streaming di channel youtube BPS, Senin (4/5/2020).(ist) Perbesar

Ket. Foto : Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi memaparkan perkembangan perekonomian secara live streaming di channel youtube BPS, Senin (4/5/2020).(ist)

Medan, infoindependen.com – Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (BPS Sumut) mencatat, empat kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Sumatera Utara (Sumut) mengalami deflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,66 persen, Pematangsiantar sebesar 0,40 persen, Medan sebesar 0,28 persen dan Gunung Sitoli sebesar 0,71 persen, sedangkan Padangsidimpuan inflasi 0,04 persen. Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada April 2020 deflasi 0,29 persen.

Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi menjelaskan hal tersebut dalam paparan Perkembangan Perekonomian secara live streaming di channel youtube BPS, Senin (4/5/2020).

Di bulan April 2020, menurut Syech Suhaimi, Medan tercatat deflasi 0,28 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,89 pada Maret 2020 menjadi 102,60 pada April 2020. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,80 persen; kelompok transportasi sebesar 0,19 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,82 persen.

“Kelompok yang mengalami inflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,43 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,61 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,64 persen. Sementara kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks,” jelas Suhaimi.

Dikatakan, komoditas utama penyumbang deflasi selama April 2020 di Medan, antara lain cabai merah, ikan dencis, daging ayam ras, biaya pulsa ponsel, cabai rawit, minyak goreng, dan air kemasan.

“Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, 20 kota tercatat deflasi. Deflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah di Banda Aceh sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 104,28,” sebutnya.

Sedangkan, dari 90 kota yang diamati Indeks Harga Konsumen (IHK), 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. “Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 0,88 persen dengan IHK sebesar 103,16 dan terendah di Cirebon, Depok, dan Balikpapan sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 102,74; 105,84; dan 103,27,” ujarnya.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,92 persen dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah di Bogor dan Semarang sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,93 dan 104,86. (Esal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polda Metro Jaya: Kebebasan Berpendapat Dijamin, namun Perusuh di Pidana

16 September 2025 - 15:16 WIB

Pemerintah Siapkan Delapan Program Akselerasi Pembangunan Tahun 2025

16 September 2025 - 15:11 WIB

APAGM Lahirkan Deklarasi Sanur, Jaksa Se-ASEAN Berkomitmen Sinergi Lawan Kejahatan Transnasional

15 September 2025 - 14:03 WIB

Polri Kerahkan 4.562 Personel Gabungan Kawal Aksi di Jakarta Hari Ini

15 September 2025 - 13:50 WIB

Kemenhut Bersama Satgas PKH Musnahkan Sekitar 360 ha Pohon Kelapa Sawit di TN Gunung Leuser: Pulihkan Fungsi Konservasi

15 September 2025 - 13:43 WIB

Trending di NASIONAL