Papbar, infoindependen.com – Kota Sorong kembali berduka, paslnya banjir di Kota Sorong kembali menelan korban, seorang bocah berusia kurang lebih 6 tahun dinyatakan tenggelam dan terseret arus di bantaran sungai harapan indah Jl Melati Kelurahan Klawuyuk Km. 12, Kota Sorong, Papua Barat (Papbar) pada pukul 09.30 WIT. Sabtu, 25/07/2020.
Sebelumnya banjir yang pernah terjadi di Kota Sorong pada tanggal 16 Juli 2020 lalu telah menelan 5 korban jiwa. Pada Sabtu, 25 Warga Kota Sorong kembali digemparkan dengan tenggelamnya seorang bocah yang terseret arus banjir di tepi Sungai Harapan Indah.
Diketahui korban bernama Nanda alias Abi Manyu berusia kurang lebih 6 tahun, ayahnya bernama Agus pegawai BUMN Damri Kota Sorong alamat di Jl Melati Kelurahan Klawuyuk Km. 12 RT 8/RW 7.
Seorang saksi kunci yang sekaligus teman main korban, Dani Aditya menjelaskan, bahwa beberapa saat sebelum kejadian, korban sempat bermain di samping saluran air yang mengarah langsung ke sungai bersama beberapa temannya, saat di ajak untuk kembali korban menolak dan mengatakan bahwa dirinya mau berenang, namun keinginan itu ditentang oleh Dani teman korban.
“Setelah ditentang korban langsung melompat ke saluran air yang langsung mengarah ke sungai, dan pada saat itu pintu saluran air sedang terbuka, na’as kejadian itu terjadi begitu cepat, korbanpun terseret arus sungai dan tenggelam,” menurut keterangan saksi.
Sesa’at setelah korban terseret arus, korban sempat berteriak meminta tolong, namun malang, korbanpun tenggelam dan teriakannya tak terdengar lagi. Pada saat itu juga sejumlah warga langsug turun ke sungai, namun kesulitan dengan derasnya air. Penjelasan Dani Aditya, teman main korban saat di jumpai di halaman rumahnya.
Setelah kejadian, Tim Basarnas Kota Sorong terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penelusuran menyisir arus sungai.
Menjelaskan hal itu, Dila Humas BASARNAS Sorong saat di jumpai di TKP oleh crew Investigasi dan Liputan AWPI Papua Barat menyampaikan, bahwa BASARNAS Sorong setelah mendapatkan laporan tenggelamnya sorang anak di bantaran sungai harapan indah Jl Melati Kelurahan Klawuyuk Km. 12 sekitar pukul 10.00 WIT Pagi.
Tim BASARNAS pun melakukan penyusuran dari awal TKP hingga sepanjang arus sungai dengan mengutus beberapa personil menggunakan 1 perahu karet dan penyusuran manual menggunakan peralatan seadanya.
Abdul Haji Lapang selaku Ketua RW 08 Kelurahan Klawuyuk sekaligus dari pihak keluarga korban mengatakan, “banjir yang berlebihan ini disebabkan oleh pengelolaan drainase yang kurang optimal, kami dari Warga lingkungan sekitar tidak pernah membuang sampah di kali, karena kami juga sadar. Kami sudah membangun tempat sampah umum dengan swadaya masyarakat.
“Semoga dengan kejadian ini, kami berharap kepada masyarakat agar dapat menjadi pembelajaran kedepannya dan Pemerintah Kota Sorong untuk sekiranya dapat meninjau kembali pemetaan pembangunan di Kota Sorong dengan memperhatikan drainase,” ujarnya.
Laporan: Crew Investigasi dan Liputan AWPI Papua Barat.