Program aplikasi Pemerintah Desa (Aksi Desa) di Purwakarta yang digadang-gadang untuk meningkatkan pelayanan publik dan transparansi desa ternyata tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Program yang menelan biaya miliaran rupiah ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kemana larinya uang tersebut.
Purwakarta, Infoindependen.com –
Menurut laporan dari salah Kepala Desa di Purwakarta, program aplikasi desa ini dimaksudkan untuk memfasilitasi pelayanan administrasi desa, pengelolaan keuangan desa serta dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa. Namun, nyatanya aplikasi tersebut hingga saat ini belum jelas.
Ditanya berapa anggaran yang dikeluarkan untuk aplikasi tersebut, dirinya mengatakan nominal yang dikeluarkan sebesar 30 juta.
“Kita membayar 30 juta pada saat pencairan dana desa tahap 1, tapi sampai sekarang aplikasinya gak jelas,”keluh salah satu kades yang tidak ingin disebutkan namanya, Jumat (17/10/2025).
Mendapat laporan dari salah satu desa, awak media langsung mengkonfirmasi Eep Saepul Malik selaku Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Purwakarta, Ia mengatakan, belum mendengar adanya komplainan dari para kepala desa.
“Belum dengar kang, soalnya desa-desa belum ada yang komplain ke pihak CV,” jawabnya saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp.
Eep juga menjelaskan pembelanjaan serta besaran anggaran yang dikeluarkan untuk aplikasi desa tersebut.
“Semuanya Rp 20 juta, include pelatihan 3 kali, maintenance selama 5 tahun, belanjanya satuan, tahap dua juga ada pembelanjaannya, dan itu sekali anggaran tahun 2025 doang,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, aplikasi desa tersebut saat ini sedang proses remote.
“Offline belum masuk tahap online, lagi proses remote, tergantung desa, udah rapih database nya baru bisa digunakan,” ucapnya.
Menurut informasi yang dihimpun awak media, dari 183 desa yang ada di Kabupaten Purwakarta, sebanyak 80 desa yang dihimpun APDESI Kabupaten Purwakarta yang menggunakan program aplikasi desa tersebut. Jika dihitung keseluruhan jumlah anggaran yang dikeluarkan sebanyak Rp 1,6 miliar. (JGS)











