Tanjungbalai Karimun,Infoindependen.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karimun, kembali menggelar debat publik putaran ketiga calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun di hotel Aston Karimun, Sabtu (28/11/2020).
Debat publik tersebut, disiarkan langsung oleh KPU Karimun melalui media sosial laman Facebook KPU Karimun, Batam TV dan Radio swasta Karimun. Dengan menghadirkan panelis lima orang yaitu Oksep Adhayanto, Bismar Arianto, Muhammad Faisal, Sudianto, Muhammad Sayuti dari akademis dan moderator Diah Pramesti.
Isu Ketenagakerjaan dan Narkoba banyak disinggung dalam debat publik pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Karimun nomor urut 1 Aunur Rafiq-Anwar Hasyim dan nomor urut 2 Iskandarsyah-Anwar Abubakar,
”Debat publik putaran ketiga sudah selesai dilaksanakan. Dengan tema, menyelaraskan pembangunan daerah,” jelas Ketua KPU Karimun Eko Purwandoko, Minggu (29/11/2020).
Debat tersebut dibagi dalam lima segmen untuk masing-masing pasangan calon (Paslon) diberikan kesempatan. Untuk Paslon 1
Aunur Rafiq-Anwar Hasyim berslogan ARAH kali ini menggunakan kopiah hitam dan kameja putih bermotif warna warni. Sedangkan,
Paslon 2 Iskandarsyah-Anwar berslogan BERSINAR juga menggunakan kameja putih polos.
Dalam segmen ketiga yang memasuki debat masing-masing Paslon, dengan diawali pertanyakan oleh Paslon 1 Aunur Rafiq bahwa calon Wakil Bupati Karimun nomor urut 2 menyampaikan akan melakukan pelatihan-pelatihan tenaga kerja bukan membuka
lapangan kerja. Terutama, pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Karimun. Mengingat, pembangunan BLK Provinsi Kepulauan Riau saja tidak mampu.
Dan langsung dijawab Iskandarsyah, dirinya tetap konsisten dalam visi salah satunya pembangunan BLK maupun pelatihan terhadap tenaga kerja.
Hal ini hanya bagaimana cara memandang terhadap penyampaian visi dan misi terhadap paslon itu sendiri.
”Insyallah, apabila saya terpilih jadi Bupati Karimun. Kita akan konsisten mulai dari memberantas kemiskinan, membuka lapangan
pekerjaan, pengendalian harga sembako,” terangnya.
Kemudian, ditanggapi Aunur Rafiq dalam menyusun visi, misi dan program secara konsisten tidaklah mudah. Mengingat, dirinya
sebagai incumbent sudah berpengalaman dan penyusunan visi, misi dan program. ”Kami hanya mempertanyakan tentang BLK, membuka lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan 11 visi, misi dan program yang Anda kampanyekan,” singkatnya.
Selanjutnya, ditanggapi oleh Iskandarsyah yang tetap konsisten membuka 5.000 lapangan pekerjaan. Dari data BPS sendiri ada 5.300 pengangguran terbuka, belum pengangguran yang tertutup dan ditambah lagi dampak dari pandemi Covid-19 yang biasa bekerja di Malaysia kini tidak dapat lagi.
”Nanti kita perkuat dengan dunia investasi dan pengembangan pariwisata, serta pertanian secara modern sebagai bentuk lapangan pekerjaan 5.000,” ucapnya.
Dalam segmen yang sama, Iskandarsyah mempertanyakan bahwa saudara Aunur Rafiq mempersilakan warga untuk melakukan demo investor ingkar janji untuk anak tempatan. Yang langsung dijawab oleh Aunur Rafiq menyebutkan, dirinya telah melakukan MoU dengan 15 perusahaan yang ada di FTZ. Dimana, apabila berinvestasi di Karimun harus bisa menyerap 70 persen tenaga kerja lokal.
”Benar itu, kalau tidak bisa memenuhi para perusahaan tersebut. Silakan, perusahaan itu tidak usaha berusaha di Karimun. Jauh- jauhlah dari Karimun, silakan demo bagi warga dalam arti kata demo yang tidak anarkis. Demo menuntut hak-hak warga untuk
bekerja di perusahaan tersebut, ” ungkapnya.
Kemudian ditanggapi oleh Iskandarsyah, apabila masyarakat melakukan demo sangat berbahaya bagi potensi keamanan daerah. Kita tahu, Karimun adalah salah satu daerah investasi di Kepulauan Riau ini.
Dan, dirinya yakin pernyataan tersebut tidak berpengalaman dalam pemerintahan. Seharusnya, memfasilitasi antara perusahaan dengan orang-orang yang mencari pekerjaan.
Mengingat, APBD Karimun tidak mencukupi dan salah satunya daya dorong pertumbuhan ekonomi yaitu dunia investasi.”Jangan langsung demo. Anak-anak tempatan harus dipersiapkan, skil-skilnya juga,”tuturnya.
(James N)